Apa manfaat dari reuni?
Bertahun-tahun sejak saya berhenti berperan sebagai murid sekolahan atau mahasiswa, dari dulu saya bukanlah orang yang terlalu excited ketika diharuskan hadir di acara bernama "reuni". Alasannya sih banyak dan sepertinya sih alasan-alasan tersebut gak jauh beda dengan alasan reuni-haters kebanyakan. Mari kita telaah (pake cara saya ya).
Pictures from my school years. |
Berikut adalah beberapa alasan yang berhasil saya rangkum dari baca dan mengamati sana-sini:
- Masa lalu kamu kelam! Kamu khawatir saat melihat temen-temen lama kamu, kamu hanya teringat masa-masa kelam di sekolahan/ kampus. OH NO.
- Lo introvert dan gak banyak omong. Krik krik banget kalau dateng.
- Temen lo gak banyak; akhirnya lo jadi nanya dulu siapa aja yang datang? Temen lo gak ada? Oke skip.
- Lo berubah. Sangat berubah dan lo lagi gak butuh ditanya-tanyain kenapa kamu berubah. Misal, dulu lo kurus kering dan sekarang gendut banget atau lo ganti agama gitu.
- Lo gak berubah. Yang lain udah ada kerja, sukses, bawa pasangan, bawa anak, bawa cucu, bawa pembantu.. lo masih sama seperti saat lo sekolah/ kuliah (oh awet muda itu).
- Kamu takut jadi korban prospek :( Ada kan, temen yang lamaaa banget gak ketemu. Begitu ketemu, padahal dulu gak akrab, tapi tiba-tiba sekarang nawarin produk jasa gitu :(
Familiar gak? Kalau enggak, selamat! Kamu punya "modal" yang cukup untuk datang ke reunian hehe. Tapi di sini saya bukannya mau ngeluh. Saya termasuk orang yang fobia reuni (udah dibilang di awal postingan keleus). Hampir semua alasan di atas jadi alasan saya untuk tidak perlu datang ke reuni. Tapi kali ini agaknya saya sedikit tercerahkan (ya kali).