Pada umumnya, cara berbenah yang sudah ada, mempunyai beberapa kelemahan yakni:
- Hanya menata tanpa mengurangi barang. Tidak ada decluttering.
- Merapikan hanya agar enak dilihat - tidak ada usaha mengubah pola pikir, gaya hidup maupun kebiasaan.
- Jikapun ada proses decluttering, pemilahan hanya didasarkan pada pertimbangan suka dengan tidak suka.
- Tidak selaras dengan alam.
- Sekadar bersih dan rapi tanpa memperhatikan kebutuhan penghuni rumah (ingat, rumah adalah ruang aktif).
- Kurang memperhatikan faktor keselamatan dan keamanan.
Ujung-ujungnya. berbenah yang seharusnya menyenangkan dan dilakukan terus-menerus. menjadi sebuah sumber tekanan (stress) dan rumah tetap berantakan tanpa ujung.
Sementara metode Gemar Rapi yang saya ikuti ini mengutamakan pendekatan spiritual yang berupaya mengubah pola pikir sehingga "rapi" bukan hanya menjadi kata sifat. Namun menjadi sesuatu yang disenangi. Termasuk dalam aktivitas berbenahnya.
Ngomong-ngomong, ada DELAPAN pilar metode gemar rapi yang perlu diperhatikan. Di antaranya:
1
Dilakukan oleh Pemilik Barang
Tahu, tidak? Saya termasuk orang yang sangat-sangat memelihara privasi terhadap barang-barang saya. Zaman kecil, hal seperti itu sangat bisa jadi bahan perpecahan antara saya dan adik saya (he-he). Karena adik saya juga jahil banget (waktu itu), saya tidak pernah bisa percaya saat ia masuk ke kamar saya sendirian. Entah meminjam apa, atau menolong mengambilkan barang sekalipun. Soalnya sering sekali ada barang yang ia sembunyikan. Karena saat itu saya sangat berantakan dan sering lupa akan barang-barang yang saya punya, juga tempatnya berada, jadi saya baru akan sadar setelah beberapa pekan - bahkan bulan - kemudian. Itu menyebalkan, sih.