Ada kabar burung katanya kelas akselerasi di SMA saya bakalan ditutup. Hmm sampai tahun ini sudah dua belas generasi. Saya sedikit menyayangkan sih. Di mana lagi, orang-orang sombong yang merasa dirinya lebih pintar daripada orang lain, mendapatkan tempat yang sesuai dimana dia akan disadarkan kalau dialah yang bodoh kalau merasa lebih pintar dari orang lain?
That was true.
![]() |
Sumber. |
Saya punya temen di situ. Dia kayaknya gak punya pikiran lain selain dapetin rangking 1 di kelas. Sekolah bagaikan arena hidup yang levelnya naik terus. Ketika dia melihat kemungkinan untuk bisa rangking 1 lagi di SMA, dia senang walaupun kemudian dia membatin, "ah rangking 1 doang buat apa, kalau di kelas biasa." Sampai akhirnya muncullah pilihan untuk masuk ke kelas akselerasi. Iya. Dia angkatan pertama. Pas baru dibuka dan pas disebutin kalau IQ dia bagus banget, kepercayaan dirinya melambung dong. Sampai dia pun jadi mikir, "rangking 1 di kelas akselerasi. Ain't it fun?".
Tapi kemudian dia salah besar. Namanya akselerasi, semua penghuninya selalu rangking 1 dong waktu SMP. Ini lucu kali ya. Akhirnya dia belajar lebih keras dari orang lain. Shubuh-shubuh belajar. Malem belajar. Ya demi rangking 1. Apalagi SMA-nya favorit di kota itu. Bisa dipastikan yang masuk ke situ adalah orang-orang pintar dari SMP-nya masing-masing. Itu kelas biasa, apalagi akselerasi.