26.4.18

21.04.18 Mastertalk & Masterwork at Jakarta Creative Hub

Ternyata sudah hampir dua bulan saya menganggur  tidak bekerja kantoran. Tapi lupakan semua itu karena kali ini saya lagi tidak mau bahas yang kayak gitu - belum bisa menjelaskan kesannya sih karena sebulan pertama saya sakit habis operasi sesuatu. Jadi belom full-full amat jadi IRT. Efektif jadi IRT mungkin sekitar sebulanan ini yaa sejak 7 April 2018-an. Dan semingguan ini tukang sayur yang biasa lewat di komplek tempat saya dan suami tinggal lagi absen jualan - 'gak tau kenapa, 'gak muncul di Lamb*eturah sih beritanya - so saya udah belanja buat minggu ini dan lagi 'gak ngerjain apa-apa di rumah sehingga saya memutuskan segera nge-blog tentang: Mastertalk & Masterwork. *Again, bilang 'gak mau bahas tapi jadi bahas wkwk betapa tidak konsistennya seorang Dews ini.


So finally last week I got a chance to attend one of interesting short courses (a mini workshop, actually) about arts and drawing in Jakarta Creative Hub, placed in Graha Thamrin. At the beginning of seeing the event flyer on instagram, I surely skipped some details here because what I was expected was slightly different from what I actually got. Yeah, the details were: it was held by college students - which means the attendants would be more from college students or real students (high school and alike lol). But don't worry, they are not some others college students: they are graphic design-ish college students from Universitas Multimedia Nusantara that invited Tomodachi Studio artists to deliver the lesson here. And I got a lot of insights because of attending this. The more interesting part was that the tutors are actually about my age - or younger, but judging from their favorite animes (YES! ANIMES) I thought I wasn't that fail. Supposed to be a mentor at my age, right? Only I have short experiences (if not nothing) in this so I wasn't very ashamed for still being an attendant haha.

Kalau melihat flyer-nya sih, saya berbinar-binar banget dan pengen banget ikutan. Karena, well, that was exactly my problem! Topiknya 'kan tentang bagaimana menemukan ciri khas desain. Kalau yang ngikutin blog (atau kenal saya di dunia nyata dengan karya-karya saya) pasti tau, bahwa karya saya itu lumayan berubah-ubah dari waktu ke waktu. Influence manga dan anime sangat kerasa sampe sekarang di karya-karya saya, walaupun saya pernah mencoba mengganti gaya dengan memasukkan unsur pensil warna, digital, dan cat air. Jadi tentunya saya butuh masukan tentang masalah saya itu.