WRONG. Totally wrong. Here's why.
I must say, having a teaching experience is always something else for me. Considering my forever-felt-anxiety strikes every time I take courage to raise my hand, volunteering myself to speak or just having people recognize me, like "hey, I'm exist!" (kind of), well it was just something. And maybe because I'm getting used to this, I now have a good time and starting to enjoy.
Salah satu pemateri di Training for Trainers pra pendidikan BPS; tinta di atas kertas biasa. Original picture by me. |
Karena beda loh, maju ke depan, present something, dengan mengajar. Hmm ada persamaannya siih. Misalnya, sama-sama siap pasang badan dihakimi, sama-sama ada ekspektasi dari penontonnya, juga sama-sama butuh persiapan hehe. Kalau ditanya "susah mana", hmm saya pribadi sih menganggap "ngajar" itu lebih susah.
Gini, lho. Ketika presentasi - taro lah, memaparkan topik tertentu pada saat rapat kerja, kita tuh sudah tahu kalau audiens itu tahu apa yang kita paparkan. Maksudnya gini, tidak ada orang yang datang ke sebuah rapat tanpa tahu minimal judul dan garis besar topik rapatnya. Maka tugas si presenter akan lebih mudah dalam mengarahkan dan menyamakan persepsi dengan audiens. Istilahnya tuh kadang mereka datang ke rapat hanya untuk re-konfirmasi atau menanyakan hal-hal yang kurang jelas saja. Apalagi kalau audiens-nya bos-bos, bisa-bisa kamu presentasi hanya untuk dihakimi hehe. Mereka expect kamu tahu dan bisa jawab semua re-konfirmasi yang mereka ajukan. Itu saja!