22.12.12

7 cm

I never know that having a long distance relationship is this hard. Every time I look up the map, searching for my exact location, I am like, "Okay, Medan to Sumedang is only like 7 cm". But it is only on the map. The exact distance between Medan to Sumedang is 2,367 km and the only way to reach it is only by plane. *poker face* Traveling by plane is not something you could easily do every time you feel like you want to do it. Despite its expensive price, you still need to book the seat first.

Medan - Sumedang is only 7 cm.
For me who had a very long life in Java, I still surprise how our planning and time management skill are extremely required to live in here. So now I have this notebook with everything scheduled and written here. I start to write our holiday and day-off dates and plan my trip (not to mention if I suddenly have any occupational trip). Also, I need to save a lot of money to prevent me from bankruptcy (I KNOW this is soo exaggerated) so I can easily fly when I need to - or in this case, when I miss this person. The worst part is, now I'm so poor I can't go to Sumedang and meet up. :(

21.12.12

Namu What?

So this is a report about my trip to a place called Namu Sira-Sira, a river dam in North Sumatra. It's a trip with our office mates, especially from our division, HSE (Health, Safety, Environment). I've never do rafting before so I was extremely excited. Too bad, I forgot to apply the right sun block on my skin so right now I am soooo tanned :(

12.12.12

Laboratory going Safety

Okay, first of all, I apologize for my posts are not made in English recently. It's simply because I'm quite busy with my "BPS" life (my work place) and rarely make drawings or illustrations. So, please enjoy the pictures below and I must tell you, I'm gonna do English (and illustration) posts again very soon. :)

Ehem...jadi kemaren 'kan aku pernah cerita kalau program BPS sudah resmi ditutup pada akhir November kemarin, dan sekarang kami sudah diangkat (sejak 1 Desember 2012 tepatnya) menjadi karyawan. Ya! Karyawan! Hehe. I always speechless kalau menyadari fakta ini. Tempat kerja saya ini dipenuhi anak jurusan teknik. Dan saya, ehem, MIPA.

Oke deh, anak MIPA yang suka menggambar. :D

Sejarahnya panjang. Jadi dulu itu memang perusahaan saya butuh beberapa orang lulusan sains murni (baca: kimia) untuk ditaro di lab. Dan saya juga pernah cerita kalau saya kemarin OJT paling lama di lab. Makanya aku sih udah siap-siap aja kembali ke "habitat" awalku waktu kuliah (as a lab rat, of course). Sampe-sampe di kosanku yang di Cilacap itu, barang-barangku masih kutinggal di sana. Karena emang biasanya tempat OJT yang didiami dalam waktu lama itulah yang bakal jadi tempat kerja kita nantinya.

Dan eh, saya salah sangka!

25.11.12

End of Chapter

Dear readers and friends, ternyata gak kerasa sudah setahun (gak bener-bener setahun sih) saya mengalami yang namanya "training BPS". Means, training-nya sekarang sudah selesai. Means, saya akan segera memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Di mana kesalahan seperti apapun, seyogyanya tak termaafkan dan tidak ada dalih "karena masih OJT" lagi. Well, begitulah. Kayaknya waktu cepat sekali berlalu. Pas lihat-lihat foto sebelum dan sesudah BPS ini, kok kayaknya banyak yang berubah ya. Inilah yang membuat saya tergerak untuk mengulas timeline BPS, khususnya dari saya pribadi. Buat yang sudah sering baca mengenai BPS Diary sepertinya sudah gak asing lagi sih. Tapi okelah saya bahas sedikit aja. Bahas dalam foto. (Lagi kelu nulis nih hehe).



1
Cikole

Bisa dibaca di sini dan di sini.

13.11.12

Catatan OJT III: the Edge is Close

Hal yang kurang ngenakin kalau punya blog adalah, gerakan sama pikiranmu jadi bisa kebaca orang. Hehe. Yah.. tapi itu resiko sekaligus tantangannya. Bagaimana kamu berhasil mem-branding dirimu sendiri tanpa membiarkan orang mengetahui segalanya. Ok, without further ado, hari ini adalah hari terakhir saya di Cilacap. Bentar lagi bakalan capcus ke PLC setelah satu tahun masa pendidikan dan OJT di berbagai tempat.

A memento, for my lab head (a. k. a. my boss-to-be). In case aja, siapa tau saya gak balik lagi ke sini. Hiks.

10.11.12

The Three Options

This is a note about my friends. They have different thoughts about "what you have to do after graduate" and stuffs. But I'll just divide it up to three main thoughts. Some of them think that graduating a master degree after finished the bachelor degree is a big success, and it gets bigger when they have it free (means, they get scholarships). Some of them think that married in a very young age (say, in the early of twenty) is a success. And they need no other (the stuffs above will follow they said). Some of them think that having a great carrier in a great company right after the graduation is a very great achievement. Especially when they have some kind of ambitions, or have the kindness to "payback" to their parents (actually, it wouldn't ever fully paid, with everything your parents gave to you).

It's actually a picture of Jodie Foster. Made by me, a year ago.
Plain A4 sketch paper, pencil color and Photoshop.
How about my thoughts?

30.10.12

The Bloody KKW

Ehehm.. as usual, the "BPS Diary" will be written in Bahasa Indonesia (it's just too complicated to tell in English *ngeles).

Dari judul di atas mungkin sudah sangat obvious alias ketahuan banget kalau ini cerita detik-detik menegangkan dan berdarah-darah pas digentayangi deadline KKW. (Yang sudah lupa apa itu KKW, monggo buka postingan saya yang ini.) Yes, right. Jadi sekitaran awal Oktober kemarin, aku kelimpungan dengan KKW-ku yang belum kelar. Tau sendiri lah gimana perfeksionis dan terencana-nya dirikyu ini (baca: pemalas dan penunda). Akhirnya, dengan kekuatan "the power of kepepet" yang digembar-gemborkan Dewa Nuriz (siapa pula Dewa Nuriz? hehe), dengan ini KKW saya nyatakan:

SELESAI

TAMAT

THE END

Ternyata belum tamat.
Etttsss tapi tunggu dulu. Semua ini belum berakhir! Aku masih punya Pe-eR bikin presentasi powerpoint si KKW ini. Hmm sebenarnya sih udah nyicil sejak KKW dibuat, karena saya biasanya lebih mengedepankan tugas yang agak kurang penting tapi penuh detail seperti bikin powerpoint dibanding makalah-nya yang jelas-jelas harus mencapai 20 halaman A4 itu. Ditambah lagi, saat itu kepalaku mumet gak ketulungan. Mencari inspirasi nulis KKW itu ternyata gak segampang nyari bahan buat ditulis di blog. Hmm at least kalau di blog aku gak terlalu concern soal judge dari pembaca. Ini ruang publik lho. Tapi KKW? Yang bacain mungkin pembesar-pembesar di PLC sana. Sekecil apapun kesalahan, bisa jadi poin minus buat kehidupan trainingku. Terus, sempet-sempetnya pula gigi geraham bungsuku impaksi sehingga ada beberapa minggu penuh darah (karena habis cabut gigi) sebelum KKW selesai. Oke. Pembukaannya kepanjangan.


25.10.12

The Nusakambangan Project

So there's a small island south of Cilacap, Indonesia. The name's Nusakambangan. Despite its famous title as "the Indonesian Alcatraz", it also a tourism object that you might want to see. But well, it only has beach and ancient ruins from the Portuguese's conqueror era, it's quite worth to see. In addition, I don't really like beach. Because you know, I don't like to be wet, and I don't like to swim. It's a thing that only the lazy-bones could understand. lol.


Btw these are some photos we took from the island.

A view from the boat: there's a Pertamina ship! Woo hoo.

13.10.12

And Here Comes Alice (Again)

I told you in my previous post how much I love the kids' illustrated book. In fact, the reason why I put so many illustration in my blog is that I'm in the middle of practicing the children illustration thing. Not every illustration here is for children, though.

And I really love Alice In Wonderland. That whimsical feeling is a great influence in my artworks. By the way, I made this piece by accident. I didn't mean to draw Alice, though. But it just turned like this.

Another Alice In Wonderland?

9.10.12

The Gray Area

I am an over thinker. Yeah, that's for sure. Ini topik yang kontroversial dan saya katakan di awal bahwa saya belum menentukan sikap dalam hal ini.

***
This activity is killing me.
Jadi beberapa hari ini tiba-tiba aku terngiang lagi dengan wacana yang sering sekali kudengar sejak aku masih SD. Ya. Bahwa menggambar makhluk bernyawa itu haram untuk orang muslim. Dalilnya? Banyak sih. Terutama di hadits. Aku yang gak tau banyak tentang kualitas hadits, tetap saja gak menemukan banyak cara untuk berkilah atau bahkan mencari pembenaran. Sempat pas SD sampai dengan SMP itu aku berhenti menggambar makhluk bernyawa (mostly, human. because human is the most perfect creature, yet the most amazing object to draw).

23.9.12

Crooked

Not sure if I make this right, but it happened that I drew this illustration while my mind was wondering (or you can say, crooked) and the IF's topic this week is "crooked" so I think it may be fit.

Wondering Mind
Color Pencil on B5 plain paper, Photosoph-ed.
Bizarre, no?

18.9.12

Awkward Days?

Ini sebenarnya bukan cerita yang penting. Tapi aku gak tahan untuk gak menceritakannya. Jadi gini, kira-kira saat ini mukaku mungkin bisa digambarkan seperti ini:



Semua ini ada alasannya.

Lima hari yang lalu

Ada acara training ISO, tempatnya di Bandung (O.M.G dah berjuta-juta tahun kayaknya aku gak nginjek Bandung yang notabene tempat lahirku ini). Dengan menghalalkan segala cara yang halal dan permohonan izin yang berlapis-lapis, aku yang sebenarnya belum boleh ikut-ikut dinas ini akhirnya diizinkan ikut, tentunya dengan syarat dan ketentuan berlaku. Dari Cilacap itu, kami berangkat pagi-pagi (13/09) dengan kendaraan travel yang kami sewa. Totalnya ada empat orang yang ikut, dua cewek dan dua cowok.

11.9.12

140210060032

So here I am. Doing my "KKW" with an incredibly slow speed. The history repeats. It was like, my 7th and 8th semester of college (with "skripsi" or my final project) life is coming again - in an uglier form! Hehe. Sorry for being so extra (or "lebay").

This is what happened. I got the projects, and then I think about how I am going to do the project. And then I'll plan about how I'll finish the projects. And then I'll figure how the project will turn out. See? Think. Plan. Figure. Where's the "do"? I think that's the part where I used to stuck.

***

But well, forget about my KKW blabbing. It's something I have to do, not to blab about. Today is my college's 55th anniversary. It's a little late when I noticed because I turned my blackberry updates off so I didn't know when my friends suddenly changed their display pictures with the college's anniversary logo. Of course I didn't want to skip the excitement, so I also changed mine. I put my signature on it so people won't steal it. Artwork stealing is so "in" nowadays! Duh!

The "tweedledew loves you" part was my idea. Sorry! :P

9.9.12

Kerja vs Pekerjaan


*Instead of doing my "KKW" project (oh yeah, I'll blab about this ugly part, later), I have something in my mind. It's not really motivating, though. It's just for sharing. Not to mention that this is not really applicable, it's just a random thought. So yeah, read as you like. It's in Bahasa Indonesia. I'm too lazy to make it English, fyi. :P


KKW? What?
Jadi gini..

Sebenarnya, apa sih yang kita cari dari bekerja dan pekerjaan itu? Apakah uang? Apakah jabatan? Apakah self-esteem? Apakah... (isi sendiri).

Aku pribadi melihat kerja dan pekerjaan sebagai dua hal yang berbeda namun gak bisa dipisahkan. Kerja itu.. semacam kegiatan yang kalau tidak dilakukan, malah jadi tanda tanya besar: kalau gak kerja, mau ngapain?

1.9.12

If you can't fix it, STOP breaking it

At the end of August I was concerned by the shocking news from the west Kalimantan. You may have heard about this very sad story, about that died, burnt, orangutan. Yeah. That was really pathetic. I mean, smoke a confused animal and burnt it this cruel until it die; I was like, really?? We have to end this misguided act. Don't blame anyone. Or any industry (even if they are deserved it). Just, we people have to be more caring, or at least don't do anything harmful.
An orangutan campaign poster, made by me in 2010.
Maybe we should just stop being apathy. The world spins and time flows, and the nature even older, and broken. Same thing with the orangutan. Why do you think there are animals conquering the village? Because we people took and broke their village (yes. the forest) first. Remember this kid, Severn Suzuki said in the United Nations Nature Conference back in 1992?

25.8.12

Drive to Survive

What I bring to work.

Kostum pabrik.
Akhir-akhir ini aku disibukkan dengan aktivitas di tempat kerja dan tempat tinggal sementara (baca: kosan). Tempat kerjaku ini letaknya di kawasan industri di Cilacap. Sedangkan tempat tinggal sementara-nya, kira-kira 4-5 KM dari tempat kerja (gak terlalu yakin juga sih soalnya aku buta jarak). Gak kerasa juga tau-tau saja aku di sini sudah mau sebulan. Dengan pekerjaan yang mulai terfokus (must I say, this is OJT IIIb!), dan tugas-tugas yang mulai jelas.

Kostum lab.
Ada berbagai macam hal yang membuatku kerasan dan juga kurang betah di sini. Yah..maksudku, memang selalu ada lebih dari satu sudut pandang dalam melihat sesuatu hal, termasuk pekerjaan ini.


Cuma satu hal yang agak menyebalkan di sini. Di sini super duper sepi (ini opini yang tercipta dari pemikiran lebay penulis semata) kalau dibandingkan dengan Jakarta (ya iyalah). Terutama dalam hal transportasi umum. Untuk orang yang gak bisa nyetir apa pun seperti aku, ini jelas kerugian besar! Sejak SMP aku terbiasa naik kendaraan umum untuk sekolah. Bahkan sampai kuliah dan kerja sampingan itu, aku masih setia dengan kendaraan umum meliputi angkot, ojek, dan bis damri.


21.8.12

Two Versions of The Sky


First of all, I want to tell you that if you wonder where my latest post has gone, then I must say I hid it somewhere safe, until everything is getting back to normal. Sometimes you write things you think is right, while forgetting about other’s point of view. It’s just, I have no idea how to make things right, unless you tell me to. And I need it to be clear. You know, I’m not the brightest person in the world I can’t always decode your signs. But once again, seriously, I only write and draw, I mean totally no harm. I don’t mean to make anyone unpleased because my words are as sincere as I can spill without any special signs. But if I do so, just tell me straight ahead and I’d figure how to fix it. Like this hiding thing.

And well, this is the beginning of Syawal month, and three days ago we were just celebrate the Eid el Fitr. So.. Happy Eid Mubarak! Taqobalallohu minna wa minkum. May Allah accept our ibadat during Ramadhan, and forgive our sins so we can start over, starting this month.
The last day of Ramadhan's morning sky, taken with my BlackBerry 9670.

12.8.12

DisMISSed!

Gara-gara suatu kejadian yang sangat bulliable, tiap kali mau ngepost di blog itu aku jadi keinget satu frase:

Kata-katanya begitu, padahal foto ini diambilnya siang-siang :P
Ha..ha.. dan kebetulan emang tiap kali ngepost itu jatohnya selalu malam-malam. Jadi bukan malam yang menyebabkan keinginan ngepost, tapi ngepost yang selalu inginnya malem-malem. Whatever deh.

Nyeduh kopi (kali ini Java Latte).
Gulung lengan baju.
Pasang headset.
Ngatur playlist.
Nyetel musik:

Madcon - Freaky Like Me ft. Ameerah
Florence & The Machine - Spectrum by Calvin Harris
DJ Laz - Move Shake Drop (Remix)

Cek koneksi*).
Blogging begin.

*kalau koneksi jelek, ngeblog-nya bisa batal, ketunda sampai berhari-hari sampai ada mood lagi :(

Yang pasti di sini aku ingin menuliskan sesuatu yang terjadi sebulan yang lalu, dan sebulan lamanya. Tadinya aku pengen tulis pas lagi di Semarang, tapi berhubung mood-nya gak dapet, jadinya sekarang deh. Loh loh..kok Semarang? Hmm aku belum bilang ya. Jadi gini, aku ada 3 jadwal OJT. Dua bulan pertama aku habiskan di Jakarta. Bulan berikutnya (Juli itu) harusnya aku udah ke Cilacap. Tapi ternyata! Jadwalnya diundur karena ada pendidikan tambahan selama sebulan, di Jakarta! Antara senang dan sedih waktu itu karena aku udah packing-packing (did you know how much I hate packing? see this post) dan bahkan sebagian barang sudah ditongkrongin di JNE buat dikirim ke rumah. Akhirnya karena jadwal yang tiba-tiba berubah itu, barangnya (untung belum dikirim) aku ambil lagi (dan kena charge). Betapa konyolnyaa.

29.7.12

A Hijab History


Lagi 'gak bisa tidur, terus lihat-lihat gambar bikinan zaman dulu pas masih sekolah. Masa-masa paling labil tapi paling indah buatku. Karena dari situlah aku tau mana yang baik dan mana yang buruk. Yang baik baru kelihatan baik setelah kamu tau yang buruk, bukan? Nah. Kejadian itu aku alami pas masa transisi dari SMP menuju SMA.
Hijab and me.
Waktu SMP aku lumayan berandalan. Pernah diomelin guru, pernah kabur dari sekolah terus ketahuan polisi, pernah berantem sama laki-laki sampe masuk BP, pernah pake sepatu putih pas lagi razia sepatu, pernah (hampir) berantem dengan anak SMP lain, pernah nge-bully orang, pernah naek gunung bareng teman sekelas dan gak minta izin ortu, pernah bawa banyak komik ke sekolah dan pas banget lagi razia tas, pernah ngecilin baju seragam dan gak bilang ortu, dan gak keitung berapa kali aku musuhan antar geng (ohyaa aku punya geng) dengan teman-teman lain. (tapi aku gak berani ngerokok atau lainnya. OMG gak mungkin banget itu). Agak mengejutkan karena dengan segala reputasi buruk itu, aku masih bisa juara kelas (tapi aku dibenci guru-guru).

22.7.12

Publish or Perish: A Blogger History


This time I want to tell you something about the reason why I’ve got this blog, which is, they said, wasting time and energy. So if you are curious enough about what is behind this blog, you can keep reading. But it’s gonna be very, very long. You've been warned.

It started when I was a little kid, like, 18 years ago when I saw my mother’s drawing on an old book. She drew these four beautiful women: two worn nice veils, one with a high hair bun, and one with a long banged hair.



For one moment I was paralyzed. I said to myself, how can human draw this beautiful and perfect? So then I’ve become a big fan of my mother’s drawing and asked her to draw and draw and draw again, like million times, even as I remembered, she was pregnant for my younger brother and too tired to draw. Until one day, she got annoyed and she said she wouldn't draw me anymore.

Umbrella

This girl's drawing is a submission for Illustration Friday this week. The inspiration comes from my visit to the "Gelar Jepang UI" last week. I saw this cute little girl carrying her umbrella so beautifully. I guess she was an elementary school student. But I made it a little darker (as always).

A girl, carrying her umbrella so tall.

21.7.12

It's Ramadhan Again!

Alhamdulillah..it's Ramadhan again! Means, Muslim will do the fasting. And tarawih, and a lot of good deeds, and many more.

Welcome Ramadhan 1433 H!
May Allah always bless us. Btw, I promise you now, I won't write about any desperate stuff again because it's just too terrible to read I should keep it myself. ;) Happiness for us!

20.7.12

Catatan OJT II: Juni


Sebenernya aku gak begitu yakin mau nulis apa di sini. Tapi berhubung aku sudah terlanjur menulis tentang OJT bagian I, maka rasanya akan jomplang kalau tiba-tiba bagian ke-II ini hilang, karena sebentar lagi OJT III malah sudah bakalan berakhir.

Jadi kenapa aku kurang excited di OJT II, karena bulan lalu aku seperti lagi berada di titik terendah kehidupanku. (lebay, noted). Bayangin aja, kakakku nikah dan aku gak bisa datang. Rasa sakitnya masih kerasa sampai sekarang lho. Terus, aku juga kepentok masalah childish issue. Hmm sebenarnya, jika moody dan uring-uringan adalah salah satu tanda ketidakdewasaan seseorang, mungkin aku tidak akan pernah jadi dewasa, karena moody sudah mendarah daging di tubuhku. Hehe. Udah gitu, karena suatu hal, aku dibilang “merajuk” sama teman-temanku. Hmm gak baik loh tiba-tiba membuat kesimpulan subyektif begitu. (sekarang kalian tau kenapa aku nulis tentang candy waktu itu). Entah ya, ternyata berusaha dewasa itu sulit. Apalagi kalau kamu jadi yang paling muda dan orang-orang gak yakin kamu bisa dewasa. Terlanjur ada cap “anak bawang” di jidatmu gitu loh. Gimana rasanya?

13.7.12

Me and Mine


I don’t know if I will post this note or not but if you read this right now, that’ll mean that I posted it (obviously!). Look, recently I’ve been busy thinking. Uhm..let’s say, something about myself, something about my fate, something about ME. Anything with a big words MY followed with that self-centered stuff. That’s the selfish me I (sadly) couldn’t noticed earlier. And during that selfish period, a lot of things happened. Like, something about my younger brother, something about my grand pa, something about my cat.. something.. Well see, the word “MY” keep coming. But now, they are followed by something around, that I totally forgot they are also MINE.

Hangman's hill. This just the world that we live.
This burden, I mean, responsibility, will keep coming and stay on your shoulder. You just have no rights to choose “next time maybe” rather than “now please”. Even if you think that it’s too early for you to take all the responsibility now.

1.7.12

That Label

The hardest part of being the youngest person in town is the label "childish" they put on your forehead. No matter how much you've tried to fit in, no matter how much you've struggled to blend, they still have their doubt on you. 

Man.. believe me, you're exactly growing up. Even if they couldn't see it. Even if they doubt it. Maybe it's just, you grow too slow. And who said that if you grow slower than anyone else is a sin? That's not your fault. No one is interested to be a "Peter Pan" forever (maybe I would like to, but not in this real world. ha ha).

So keep growing. Keep trying. No fear. No doubt. You don't have to prove anything. You just have to be you. Even if they keep giving you candies just to stop your mouth from blabbing and crying (even if in fact you don't do any).


Too bad they considered you as a child so they give you the candy to make you stop blabbing.
It's not the candies you should blame on. It's about your reaction that makes you become a grown up or child (thanks to a friend who gave me this quote, although I changed it a bit).


*the word "you" on the whole post above refers to "I". 

2.6.12

Catatan OJT I: Mei

Kali ini ada cerita mengenai pengalaman OJT pertamaku di tempat kerja. Jujur ini adalah pertama kalinya aku bekerja, maksudku, the actual job. Not the ghost-writer stuff or else. Makanya rasanya udah kayak excited, senang, tapi juga waswas. Maklum, aku punya banyak isu sosial. Seriously. Aku sering susah untuk ngomong di depan umum, atau bahkan ngomong buat sekedar ngobrol. Tapi itulah justru yang bikin aku ingin bertahan. Aku seperti ditantang untuk meminimalisir efek buruk isu tersebut. Yah..gak ngoyo juga sih. Karena prinsipku, kita emang harus nyoba, tapi please banget jangan too much alias don't try too hard! Nanti bakalan capek. Asikin aja (Ipul's quotes).

Oke, di sini kita main-main soal asumsi versus fakta tentang OJT I (my findings, of course).
OJT I kira-kira mengenai produk di dalam tangki bola ini.

Nuansa Pagi

Nah...di tempat OJT pertama itu, ada kebiasaan unik setiap paginya. Jadi di situ ada "nuansa pagi". Pas denger pertama kali sih bingung juga ya, soalnya yang aku tau, nuansa pagi itu judul acara berita di salah satu TV swasta.

6.5.12

Hitched and Armed

It's Illustration Friday post again! For this hitched-session I decided to draw this dark-bride picture. Fun fact about me, I always love the Corpse Bride movie and image. Couple days ago I also saw the Rec movie poster (haven't seen the movie, though) and so inspired. Well so it came like this:

Armed-bride: pen and ink, plus photoshop-ed.

For you who haven't seen the trailer, go here. Watch out! It's full of z-o-m-b-i-e-s!!

4.5.12

OJT: Let Us Begin..

*Bahasa again, cz this is gonna be emotional..

Packing adalah sesuatu yang kalau bisa, aku ingin sekali hindari. Kenapa? Karena packing identik dengan perpindahan, kepergian, keberangkatan, perpisahan... Seperti yang terjadi pada kami, para siswa BPS M&T Batch II 2011 hari Minggu lalu. Rasanya baru kemarin, kami dipertemukan di RSPP Jakarta setelah sebelumnya digabung dengan BPS divisi lain di PLC Simprug, lalu diberangkatkan ke Cepu untuk mengikuti pelatihan selama 2 bulan. Setelah itu tiba-tiba saja kemarin segalanya menjadi dipercepat.

Setelah singgah di Cirebon seminggu, kami diantar kembali ke PLC Simprug dan diberangkatkan lagi ke tempat OJT masing-masing. Sebagian ada yang dikirim ke Medan, Palembang, Balikpapan, bahkan Papua.

Jadi pada akhirnya ternyata kami harus berpisah di situ. Oleh sesuatu bernama "OJT".

Kronologis:

RSPP mungkin adalah tempat pertama dimana anak-anak M&T dipersatukan. Soalnya pas kelas bahasa Inggris, kami dipisahkan ke dalam 3 kelas yang berbeda sesuai nomor urut absen kami. Aku waktu itu masuk di kelas C karena nomor absenku 66 (buncit ya). Banyak yang aku dapat dari kelas ini. Bukan saja aku yang lebih nyaman dengan bahasa Inggris tulisan, menjadi terbiasa berbicara (walaupun tidak fasih) dengan bahasa ini, tetapi juga kadar ke-anti-sosial-anku berkurang karena aku merasa ada orang-orang yang bisa kuajak bicara di sana. Apalagi guru bahasa Inggrisnya asik: selalu gak hilang ide buat nyiptain game-game yang seru dan bikin kami harus berinteraksi satu sama lainnya. Kelas lain bilang kami kelas autis. Bukan aja karena provider untuk kelas kami yang beda sendiri, tapi juga memang kami akui kalau orang-orang di kelas ini cukup independen. Itulah kenapa aku suka di situ. Sampai rasanya gak mau pisah kelas.

23.3.12

Liebster Award: Pass It On!

This is new for me: I've got a "Liebster Award" from one of my blogger friend.



She's Juriko Kosaka from Japan. You can see her simple yet amazing blog here. We even did an "artwork-barter" last year and I'm so happy I want to do some more! Haha. Check her artwork for me here and mine for her here.

I feel so honored to get this award for I rarely post anything because of my business! Duh! So thank you again Juri! As you mentioned in your post about this award, now I'm passing this award to 5 of my favorite illustration-bloggers that I make her/him my muse. :) Btw, this is a hard decision since I have so many blogger-idols but I have to choose only FIVE!

1
Constanze Von Kitzing
http://constanzevonkitzing.blogspot.com
She's an incredibly talented artist from Germany. Actually she's a pro and has done a lot of international illustration works. What I love is, she does a lot of children illustrations but the whimsical side is always emphasized. I really overjoyed seeing them.
2
Heidi Alamanda
http://heidilovespainting.blogspot.com/
An Indonesian born blogger but now she lives in US. She's really a PRO! I adore anyone who use oil-paint for their artworks because I myself couldn't use one and also never try it. Paint is really hard to handle and I love the way Mbak Heidi apply it to her artworks.

15.3.12

Nowness

Whew it's been months since I've done my last blog post! Actually I've been busy doing my job-training schedule. It's like  the days are just changed from morning to evening and the noon is always skipped.

Without further ado, here are some sketches that I've tried to make to compile my daily routine. And oh, did you know that I've been in Cepu (it's a town in Indonesia) for 4 weeks? There are so much to learn and it feels like my brain is going to burst! (Okay, it's lebay). Well then, sorry for the poor image quality. We've got no scanner here! Begin:

Cepu, a 2 month-length oil and gas intensive course - 50% in progress.

2.2.12

Looking Forward to Moving Forward

I'm in a serious need of help. It's just, well, I don't know. Every time I look down on my shoes, I see my steps and wonder if I've been in the right track all these times. Sometimes I feel like I keep walking and walking but in fact I'm not going nowhere. But hey, I have to believe that I'm in the middle of a progress. A long process, to be able to move forward. It's hard and sometimes, it's hurt. But I have to face it no matter what.


Well, this is another submission for illustration Friday this week. It's been months since the last time I've participated in the group. I hope this illustration is quite suitable for this week's theme. Apologize for the pathetic opening paragraph. It's just a narration! :)

26.1.12

Fashion Vs. Uniform

First thing that I was excited to experience when I graduated from my high school was, the fact that I didn't have to wear any uniform to go to campus. I was kind of sick using the same style of uniform everyday. White shirt, grey skirt and black shoes everyday. No exception. It's pretty boring.

Why do I hate uniform? You can say, well, I do love fashion. And fashion has so many kind of color, style, cut, you name it. That is why I hate wearing the same kind of outfit everyday. I even decided to not to have a job that oblige me to wear any kind of uniform-ish clothes. But in fact, I'm not that fashionable! Even if I was so happy for getting out of my 12 years life in a duty for wearing uniform to go to school, you could find me back then when I was a college-student, wearing the similar outfit everyday!

This is me when I was in college. Yeah, it's sort of uniform-ish outfit.
My mom used to buy me like millions of plaid shirts. Kind of silly, no? Uhm I don't know but well I like plaids. Even now I still love it. Plaid shirt is like grunge thing that reminds me about Kurt Cobain (I don't know much about his music but I think he's cool). Also, I love shirts. Seriously.

And guess what, for now I am here, during my job training, I have a duty to wear a white shirt plus dark-blue trousers, along with dark tie and veil. Everyday! You're right. It's uniform again! Tsk...I think I should make up my mind for not too much complaining about this uniform thing. Come to think about it. Wearing uniform is not that bad. It shows our loyalty and unity regarding being in the same company as employees. So I think I must stop minding this thing.

*By the way, I post a lot of complaining thing in my blog recently. Woops I shall stop doing this. Complaining isn't a good habit, I think.

What do you guys wear to your office or school? Tell me about it. :)

22.1.12

Jet Lag (Homesick)

Have you ever felt like, you've just suddenly woke up in a wrong place, wrong time, and of course, in a wrong situation? (I didn't mention about a wrong body, no?) Well sometimes I do. Especially in the mean time. It's just like, yesterday I was only a free-lancer and I did so many illustrating and translating stuffs for a living. But now it's totally different. I'm no longer a free-lancer and I'm not able to do anything that I used to do. It's quite hard for me to find some time to make drawings or laying in my bed, do nothing but day-dreaming. Okay, I was a lazy-bone lady back then. And now I'm forced to do a lot of diligent and well-regulated stuffs like having meals in the exact same time everyday, do some sports (THIS IS the worst part) three times a week, studying like crazy especially when it comes to exam-schedule..etc.

So it's like a jet-lag thing. I came from a lazy-bone home and arrived unconsciously in a hard-worker dormitory. And you know, my mates here are those so-called extraordinary people. I wouldn't say this if I have no proof. They are so capable and enthusiastic in everything. I honestly feel a little miss-fitted. Am I really suitable for this kind of job? Will I really capable to do what I'm going to have to do? Will I survived this situation safely? I'll get the answer one year later.

Okay what I am going to say is this, I miss my mom. I miss my cats, my family, my grandma, my home, and my home town! I miss everything in my old life. Well I didn't say that I hate my current life - I actually have been waiting for this phase to come - but sometimes I just feel that something might been wrong. It's like, the time doesn't move in the same rhyme with my own movement. It's like I'm going to miss a lot of things. When I realized that I'm no longer be able to go home again, in the mean time, it's already too late! I was like, hey really?! What am I going to do here, far from my old-times?

So this is what they called as homesick. Or in my case, old-life-sick.

My mom is my everything. Knowing she's not going to be around is a big LOSS.
What I'm able to do right now is just to adapt more. Struggle more. And don't settle. Never settled. Because I believe whatever may come in my life, it has been decided not only by our self in the past, but also by Allah. He's the one who decided what's good or what's bad. Not that I'm not happy or something like that. But I need a little more trigger to make me feel that this is the one that I really must do for a living. Today I may feel like miss-fitted and jet-lagged and tired but well, someday I'll realize that this is the best I can do and I have to do it with ikhlas.

But perhaps you hate a thing and it is good for you; and perhaps you love a thing and it is bad for you. And Allah Knows, while you know not.


(Surah Al Baqoroh verse 216)

15.1.12

Cikole Story part 2

Day 3

Berbivak. Pertama denger "bahasa" itu aku bengong 5 menit. Apaan tuh berbivak? Ternyata berbivak itu nama lain dari berkemah. Dan bivak itu nama lain dari tenda! Olala..kalo berkemah sih dari SD aku suka, kan aku anak Pramuka sampai SMP (dan berhenti gara-gara selalu jadi "penjuru kiri". You know what I mean. -_-). Tapi tunggu dulu..berbivak di Cikole ini beda loh. Yang jelas kita gak dibikinin tenda atau dimasakkin jadi tinggal tidur aja, tapi semuanya kita bikin sendiri! Luar biasa..
Perjalanan menuju tempat berbivak ditempuh dengan jalan kaki per peleton (aku peleton 3, totalnya ada 3 peleton). Kurang jelas juga di mana tempat bivaknya, tapi pelatihnya bilang sih sekitar 15 KM dari dodik. Awalnya aku mikir, alah kecil..kan barengan jadi gak kan kerasa capek. TAPI.... kan semuanya bawa ransel ijo-berat-susah-diatur itu tuh, aku baru nyeberang dodik aja udah ngos-ngosan dan beneran deh, CAPE banget! Aku mikir apa gara-gara kemarinnya aku abis di-orientasi medan ya? Apa karena aku baru ya? Atau emang aku lemah maksimum ya? Yah..wallohu'alam lah yang pasti saat itu, saat yang lain nyanyi-nyanyi ngusir cape, aku malah dipapah sepanjang jalan. Padahal ransel ijo-berat-susah-diatur itu udah ada yang ngebawain (aku lupa siapa, tapi makasih dari hati yang terdalam, mas!) dan bahkan togel-ku dibawain juga. Malu banget ya Alloh...padahal sama teman-teman se-peleton itu aja aku belum kenal semua tapi udah merepotkan semua (mulai galau).

Dan tau gak apa yang benar-benar mengganggu selama perjalanan itu? Yup. SEPATU. Sering banget aku jatuh kesandung dan berpikir bahwa, "Come on! aku tidak dilahirkan untuk memakai sepatu seperti ini!" (lebay). Karena beneran sih, kaki di dalam sepatu itu jadinya licin banget. Mungkin karena umur sepatunya baru 3 hari kali ya, sementara umur sepatu orang lain udah 13 hari, dan sepatuku itu jarang disemir pula, jadinya si sepatu ini masih gak betah nempel di kakiku. Saking betenya sama sepatu ini nih, aku sempat bilang pelatih pengen ganti sendal jepit! Hahay malu banget kalau inget kejadian ini. Ya daripada ngerepotin terus yang lain? Untungnya, teman kelompokku pada sabar-sabar dan gak nunjukkin kedongkolan mereka gara-gara keleletanku itu. Terima kasih peleton-ku..jasa-jasamu akan kukenang selalu.

Singkat cerita, setelah perjalanan yang melelahkan dan hampir aja aku mau pengsan (ini serius) tiap 5 meteran, sampe juga di tempat kemah. Kontan aku disindirin pelatihnya ampe gak kehitung lah berapa kali. Aku dibilang "ele-ele-an" masa... Sempet bikin down juga tuh, tapi ketika aku mengingat bahwa denda 300 juta bakal jadi bebanku kalau berhenti di sini, akhirnya aku paksain juga. (sampai hari ke-tiga ini, motivasi-ku masih "takut-didenda-tiga-ratus-juta-jadi-jangan-berhenti-dulu").
Tempat kemahnya itu subhanalloh indah banget...dari dulu aku penggemar berat hutan konifer (hutan pinus, cemara, dsb.). Kalau mau tau, Cikole itu daerah yang deketan dengan Gunung Tangkuban Perahu loh.. Nah nyampe sana, kita langsung disuruh nyiapin tenda (bikin sendiri) dan masak buat makan malem. Kebetulan aku se-bivak sama teh D dan R, dan mereka jago bikin tenda. Aku sendiri karena susulan jadi gak tau apa-apa soal cara bikin tenda. Akhirnya aku ditugaskan untuk ME-MA-SAK.

Alat masaknya itu, kompor kecil portable yang cuma bisa dikasih bahan bakar berupa parafin alias lilin atau kayu bakar ukuran mini. Dan koreknya itu loh. Geretan! Sumpah sebenernya aku takut nyalain api di geretan..tapi karena waktu itu gengsi mengakuinya, yaudah aku sok-sokan bisa aja padahal parafinnya gak kebakar-kebakar gitu. Parahnya, pelatih di deket aku ada yang curiga kenapa parafin aku gak nyala-nyala. Terus dia bilang "e kamu takut korek ya?" Mati gue. Hadeh pelatih, aku gak takut korek loh, itu parafin gak nyala-nyala karena aku masih berkutat dengan "bagaimana menyalakan geretan dengan benar tanpa membakar jempol tangan". Beuh...

Fakta menarik dari berbivak ini, saat memasak, hampir semua tukang masak tiap bivak menghasilkan masakan yang sama: nasi kurang mateng karena parafinnya abis di tengah jalan. Hore...aku tidak sendiri! Hehehe. Pokoknya makanan pertama di hari itu (kebetulan sudah sore) adalah nasi kurang mateng campur mie instan. Okelah,,hampir tiap hari sih kita makan nasi kurang mateng. Lauknya itu sangat variatif, bisa sarden, mie instan, abon, mie instan, dan abon (tuh kan variatif?).

Tiap sore jam setengah 6 dan pagi jam setengah 6, kita wajib tiarap di depan bivak. Masalahnya gak semua bivak menghadap pohon! Akhirnya pada waktunya tiarap itu, kita pada rebutan pohon deh. Nah terus setiap malam mulai jam 10-an, ada jaga serambi alias jaga malem bergiliran. Tiap bivak dapet giliran satu jam dan kita dikasih sandi suara dan sandi cahaya untuk berjaga-jaga dari musuh. Sebenernya tiap jam pasti ada pelatih yang mantau bivak kita sih tapi kan tetep aja kita harus jaga serambi sendiri supaya tetap waspada (dari bom). Saking waspadanya, mau tidur kek, mau ngapain kek, kita gak pernah buka sepatu! Udah kayak orang Eropa sono jadinya..hoho

Semua kejadian hari itu bikin aku mikir. Bahwa segala hal yang dilakukan dengan hati dongkol tidak akan mendatangkan manfaat apa-apa. Oke taro lah bahwa hal yang dilakukan memang sebenernya gak bermanfaat. Tapi minimal, kalau tidak dongkol, ya masih bisa dinikmati sebagai pengganjal waktu lah. Dan satu lagi, sebenci apapun kamu dengan sepatu (tentara)mu, jangan sampai kau telantarkan apalagi lupa disemir. Karena dia akan menggigit kakimu. Ini nyata kawan!
to be continued...

10.1.12

Cikole Story part 1

So.. I decided to make this "Cikole" special edition in Bahasa Indonesia. The reason is just simple, because it'll be much emotional and I don't think I could make it right in English. As a hint, I tell you that I had a military training starting in December 16 until 31, 2011. It's a part of my job training. Well if you don't understand the post, feel free to use the Google Translator toolbar at the right column or you can just stare at the pictures. It'll be more understandable. Let me begin then!

Day 1

Jadi gini ceritanya, kan aku pernah bilang ya kalau aku sudah mulai training kerja di salah satu BUMN di Indonesia. Nah ternyata di antara sekian banyak tahapan training itu, ada wamil-nya! (baca: wajib militer, bahasa halus: kewiraan). Jujur aku sebagai orang yang payah dalam berolahraga dan sebenernya paling males dengan segala hal berbau ospek plus bentak-bentakan, tentu aja mengalami parno yang luar biasa. Tapi kan mau gimana lagi soalnya wajib sih..kalo gak ikutan nanti aku gak bisa lanjut training. hehe.

Langsung aja ke inti ceritanya. Aku sudah pernah bahas tentang seluk-beluk rekrutmen yang cukup ribet bin rempong di sini dan di sini. Intinya, aku ikut kewiraan susulan, jadi pas orang lain udah ikut kewiraan sekitar 10 hari, aku dan 4 orang lainnya malah baru ikutan. Sindrom murid baru.

Hari pertama adalah hari ter-horror dalam kehidupan wamil-ku. Terang aja horror, bayangin pas mau turun dari mobil jemputan eh tiba-tiba ada beberapa orang pake seragam tentara bentak-bentak kita terus nyuruh baris, jalan jongkok, merayap dsb., diiringi SUARA tembakan! Bayangin ya, TEMBAKAN senapan nih! Jujur aku paling benci banget sama segala sesuatu yang bikin kaget. Balon pecah aja aku benci banget apalagi senapan. Tapi karena gak ada pilihan lain, aku manut aja.

Sepanjang jalan merayap dan jalan jongkok yang diiringi tembakan plus pertanyaan-pertanyaan kayak "kalian nyesel? kalian dongkol? Pulang sana!" dan sebagainya, kita terjatuh-jatuh di jalan bebatuan sampe lutut kita bonyok-bonyok. Malem-malem pula. Mata ditutup pula. Weks. Tapi seperti aku bilang tadi, biar dongkol juga gak mungkin kita ngaku. Toh selama wamil itu kita kan ada di genggaman tangan mereka.

Balik lagi ke cerita tadi. Nah pas nyampe ke suatu tempat dengan bau menyan menyengat, tau-tau aja kita disuruh buka penutup mata. Eh jujur ya sebenernya mata aku gak ketutup-ketutup amat, tapi gara-gara sedikit acting, pelatihnya gak tau kalau gw ngintip. wehehe. Nah pas penutup mata dibuka, meski ngintip aku tetep kan gak tau itu tempat apa. Pertamanya sih kirain kuburan. Ternyata eh ternyata, di depan kita tau2 ada kolam dengan air ijo banget dan suara kodok bersahutan. Sepertinya ada ratusan kodok di sana. Kita jadi was-was. Apakah kita akan disuruh nyebur??

Tapi taunya gak gitu juga. Kita cuma disuruh ngambil "nama suci" yang letaknya di tengah-tengah kolam dan apapun yang terjadi, kita gak boleh kena basah. Ribet kan! Akhirnya, karena aku dan V lagi pada pake jaket tebel, kepaksa jaket kita dikorbanin dan dipake buat jaring untuk ngambil si "nama suci" itu dari kresek di tengah kolam. Buset dah jaket aku jadi korban. (udah mulai dongkol). Nah di situ aku kebagian nama suci "kobelco". Waktu itu sih gak tau artinya apaan, tapi belakangan aku baru tahu kalau Kobelco itu salah satu merek kendaraan berat. Gak cocok banget ama perawakan gue. Wkwk

Oke jadi selanjutnya setelah pengambilan nama suci itu, aku sama 4 orang susulan lainnya (V, D, mas F n I anak keuangan - nama disamarkan), digiring ke sebuah ruang kelas. Mata kita waktu itu ditutup jadi pas buka mata, surprise banget ternyata kita udah dikelilingi sama senior-senior (dibilang senior karena mereka udah wamil duluan, sampe 10 hari) dan dikasih yell-yell gitu. Jadi ikutan semangat deh.

Terus setelah mereka ke luar kelas, kita digiring ke sebuah beranda. Di situ udah ada ransel berisi macem-macem barang seperti baju olahraga, alat mandi, gelas+piring-sendok, handuk, dan dua setel baju hijau yang aku gak ngerti gimana cara pakenya. Tapi tau-tau langsung disuruh pake baju itu dengan segala embel-embelnya. Dan tau gak, aku dikasih sepatu militer dengan ukuran 37! (ukuran sepatuku 36). Kedengarannya simple tapi trust me deh, sepatu itu luar biasa berat dan keras, maklum terbuat dari kulit. Dan kegedeannya itu loh. Cape deh.. Ohiya ternyata kita berlima gak dikasih kamar atau barak, kita malah dikasih tenda kecil. Putri dan putra dipisah. Tidurnya di luar dan lengkap pake segala macem atribut baju ijo itu. Luar biasa dah pokoknya.

Singkat cerita, kita tidur di bivak tsb. Malam berlalu dengan tenang, dengan sepatu kebesaranku (literally kebesaran).

Day 2

Jam 4 subuh keesokan harinya, tiba-tiba aja ada suara menggelegar. Suara BOM! Sama senapan bersahutan. Sekejap aku langsung lupa ketakutanku sama senapan dan bom sehingga akhirnya langsung aja kami ke luar bivak dan tiarap di deket pohon terdekat. Gak tau deh maksudnya apaan cuma dari semalem emang udah diperingatkan bahwa kalo denger suara bom tuh kita harus cepet-cepet tiarap di deket pohon terdekat. Satu orang satu pohon lagi. Repot asli. Beberapa menit setelah itu langsung aja kita dikumpulin di lapangan, cek kelengkapan. Pas ketahuan ada yang lupa pake topi lah, apa lah, langsung dihukum push up sama jalan jongkok. Ngeriiiii.

Siangnya saat yang lain belajar kompas, kita berlima ikutan orientasi medan. Di orientasi ini kita dikasih pelatih sebagai komandan yang bawa bendera merah, terus dia kibar-kibarin benderanya dengan isyarat tertentu. Kalau benderanya diarahin ke atas, kita lari. Kalo ke bawah, kita jalan jongkok. Kalo ke bawah banget? Kita merayap. Mantabs dah. Orientasinya berlangsung di daerah sekitar dodik tempat kami latihan. Deket sih cuma medannya bener-bener yang berbatu-batu, ada lumpur, sungai, rumput alang-alang, dan benda-benda hutan lainnya.

Sepanjang jalan aku beneran kecapekan, udah gitu semalem pas baru dateng aku kan jatoh tuh, lutut aku dua-duanya sakit. Masya Allah dah. Lebam biru-biru banyak banget. Jadinya pas di jalan itu aku dituntun mas F, gantian sama V. Si I lututnya juga sakit. Belakangan aku baru tau kalo lutut mas F malah sobek! Lebih parah dari aku dan harus dijahit. Padahal dia masih bisa jalan dan bantuin aku. Aku cuma lebam doank udah lelet-manja-najis gini. Parah kan! Gara-gara itu aku dimarahin pelatih Muji. Masa dia bilang, "kamu harus lebih serius ya!".  Meh! Ini juga serius pelatih, cuma akunya aja masih lemah. Hohoho.


*Selanjutnya bersambung dulu ya, mau mengingat-ngingat dulu jalan ceritanya. Maklum sekarang tiap hari pematerian training padet banget, curi-curi waktunya susah. Foto-fotonya akan terus di-update, lagi di-edit dulu. Hehe.

Tell me your opinions. It's an exciting moment in my life, btw.


To be continued...

5.1.12

Officially Twenty Two

Last 2 days was my 22nd birthday. Never thought that it'll be announced by our class leader in our very class room! So ashamed.. But never mind, I'm still acquaintance to almost everyone in here (read: my work place).

Well like I once said, I used to make a little review about my past year and my expectations about my future year. I reviewed my progress on my way to pursue my dream and try to guess what was threaten me in the past year and I was like, will I survive this year? Am I getting closer to my dream? Will I find anything that I've been searching for? etc.

My introspection+resolution for my 22nd birthday. The image was taken by my friend's blackberry and it's blurry. Pardon this!
Orhan Pamuk once said in his White Castle book: "sometimes you're too afraid to inspect your mistakes". And so did it happened. I did a lot of mistakes, sins, su'udzon stuffs, etc and sometimes I have a hard feeling when I have to admit it. But every year I always renew my promise to be getting better and better. I have to raise my faith, raise my husnudzon feeling, more thankful and of course, more confident.

FYI, I write this post while sleepy because my schedule is very tight these days! But it's okay. Thanks to Ibu and Bapak for always there for me, and give me the biggest support ever while everyone look me down. Thanks to my best friends, thanks for your patience to listen to my childish blabs. And thank you so much for your attention, your prayer, and every wishes you sent to me verbally, by texts, twitter or facebook. That means a lot to me. Seriously! And good luck for y'all, too. May 2012 treat you right. Amiin.