18.3.17

Ketika Semangat Berliterasi Pergi - dan Kembali

Ada dua alasan utama mengapa kita pada umumnya mengenal lalu mencintai dia. Satu, KMGP - Ketika Mas Gagah Pergi; dan dua, Annida. Kebanyakan orang memilih yang pertama daripada yang ke dua. Tetapi yang ke dua tidak bisa terlepas dari yang pertama karena genre baru (baru, pada waktu itu) yang dilahirkannya muncul subur pada yang ke dua. Sementara saya, waktu yang pertama muncul saya mungkin masih SD. Dunia saya masih sangat sempit sesempit majalah Bobo dan Donald hehe. Makanya, ketika saya SMP (sekitar 2002), saya pernah les bahasa Inggris dimana sang pemilik mempunyai sebuah perpustakaan kecil yang sering saya sambangi - dengan koleksi buku yang saya belum pernah temukan sebelumnya bernama "fiksi Islami"; maka di situlah akhirnya saya diperkenalkan dengan yang ke dua. Ya. Berkat alasan tersebut saya jadi jatuh cinta dengan beliau: Helvy Tiana Rosa.

HTR as seen on IG, as drawn by me.
Membicarakan Bunda Helvy, sebagaimana beliau biasa disapa oleh penggemarnya, memang selalu bikin saya terharu dan excited sendiri. Bagaimana tidak, bisa dibilang, kesukaan saya menulis, walaupun tidak benar-benar berawal darinya akan tetapi banyak sekali dipengaruhi oleh beliau. Ah, sebenarnya Annida secara umum sih. Tapi sebagai salah satu pendiri Annida (dan FLP), bagaimana kamu bisa tidak kagum dengan beliau yang tetap teguh menulis sambil berdakwah lewat karya-karyanya yang demikian indah nan menggugah?

Ketika SMP saya menemukan banyak majalah Annida edisi lama di tempat les tersebut - Oxford Course namanya, saya seringkali meminjam majalah tersebut ke rumah. Tidak jarang juga saya bawa ke sekolah dan ditunjukkan ke teman saya yang juga senang membaca - sebut saja Risma. Sampe hapal waktu itu, siapa saja yang sering nulis di situ dan cerpennya seperti apa. Biasanya setelahnya kita akan membahas cerpen-cerpen di dalamnya terutama cerpen karya Bunda Helvy. Kita memang sama sekali bukan apresiator yang baik apalagi kritikus hehe. Tapi kita sebagai anak SMP saja tahu kalau cerpennya beliau itu tidak hanya keren secara bahasa akan tetapi juga cerita. Kalau sekarang kita perhatikan ya, beberapa penulis (fiksi, terutama yang genre-nya Islami) banyak yang terjebak pakem berlebih-lebihan dalam mempuitisasi tulisan. Padahal ceritanya biasa aja (imho looohh) terus gak tau kenapa, dia best seller zzzz. Hmm saya berani bilang, karyanya Bunda Helvy itu tidak demikian. Semuanya serba pas dan tidak berlebihan. Termasuk, kandungan dakwah di dalamnya.

12.3.17

Weird Habit(s) on How I Read Book(s)

Remember that I once ranted about how much my interests in reading keep lower and lower these days and I feel sad about it. I mean, reading is one of my proudly bragged hobby (lol) and if I don't read, what will I be? Last year I possibly only succeed to read one book or two (Lame, no?). Think about it, I might have a lot of spare time and those time I mostly overuse it for (sigh), yeah, fixated on my cell phone - while I could have a lot of stuff added into my brain by reading my piling books. Well, most of them are fiction but I always believe that every book has its lesson and the worst thing in life in my opinion is when you fail to use the most of your resources - mubazir-ism heheh. So, not reading your purchased books is one deed of mubazir-ism and we don't want that to be happened again, do we?

So fortunately my reading-passion (forgive my bad naming for this lol) is actually increasing since early this month. Until today I've finished reading 6 books (yayyy): Jodoh Monica by Alberthiene Endah; 19+ by Boim Lebon; Wanita Muda Di Sebuah Hotel Mewah - Kumpulan Cerpen by Hamsad Rangkuti; Klub Solidaritas Suami Hilang - Kumpulan Cerpen Kompas 2013; Kau Sudah Mati by Jack Lance; The Ghost by Robert Harris. Not to mention about those half-read books piling beside my pillow on my bed. Yes, my copy of Pulang by Leila S. Chudori that has not finished yet, along with Kamu by Sabda Armandio that I've been lost interest to since I don't remember when. Such an achievement if you remember my laziness of reading last year.

My books are beside me.
Told you my hobbies are seasonal. I even haven't made drawing again since February :( And before my reading-hobby decided to dormant again, let me tell you about my reading habit and how it is difficult for me to pick where I left of when reading discontinuously. Oh, I forget to tell you that I need extra focus when I read and when I stop more than a week, I probably forget what I've been reading. Here's why.

First

I have to pick which book I have to read. This depends on my mood, tho. Like last week I want to read short story so I picked one (that Hamsad Rangkuti book). And this week I've been craving for thriller - darker, better - so I chose Jack Lance's. Etc.