5.1.14

Flawsome

Day fifth of 2014. I was done packing 60% of my stuff and currently am thinking about the gift(s) I should wrap for farewell presents. What I will give them? Well, as I haven't bored yet talking about my last year, I suddenly realize what is my biggest and fatal-est flaw during 2013 (actually, it's my whole life fatal flaw). And as I've seen this word on ANTM Season 20 (yeah! I'm into that kind of dull thing), I decided to make it as my big topic.

Flaw plus awesome = flawsome!

(From here, I'll write in Bahasa Indonesia. Sorry!)

Karena terlanjur keduluan nge-post mengenai "perjuangan" saya dan dua orang teman ke Kebumen (as promised in my latest post), well saya tidak akan menceritakan keseluruhan kisah tersebut. Basi juga kalau dibahas di sini lagi, so bagi yang penasaran, silakan meluncur ke blog teman saya, di sini. Anggap aja ini adalah kisah epilognya. Kenapa? Setelah stasiun Pasar Senen, kami kembali ke tempat masing-masing. Satu orang ke Kramat, satu orang ke Johar Baru, dan saya, yup, ke Soetta. Jadi, ini kisah saya. Hehe.


Bener kata teman saya di blognya itu, pas ketinggalan kereta kemarin, entah kenapa saya jadi keinget film 5 cm (plisdeh). Pas keretanya jalan tepat di depan mata dan kita gak bisa lompat seperti di film, itu rasanya kayak, kamu lagi makan, eh pas mau nyuap, tiba-tiba makanan di sendok jatoh dan kamu jadi seperti "euuuhh syit", kayak gitu.


Oke, lupakan tentang soal ketinggalan kereta karena saya mau bahas apa yang terjadi setelah Stasiun Pasar Senen. Jadi sekembalinya dari Kebumen, waktu menunjukkan masih sekitar pukul 3 pagi. Nyampe terminal 1C kira-kira masih pukul 4 dan bandara sudah rame. Terminal ini adalah salah satu terminal yang sering saya kunjungi karena saya sangat sering terbang dengan Citilink, soalnya murah. Penerbangan saya jam setengah 8 pagi, jadi masih ada waktu 3 setengah jam lagi.

Biasanya dalam acara menunggu itu saya masuk ke Blue Sky Executive Lounge untuk sekedar makan (alert! makanannya enak di sini!), solat dan wifi-an. Well, ternyata jam segitu Blue Sky belum buka. Akhirnya seperti beberapa penumpang yang lain, saya memutuskan untuk tidur di tangga depan ticket counter, yang menuju waving gallery itu. Saya putuskan nunggu adzan Shubuh sambil tidur di situ. Hm.. gini ya rasanya jadi gelandangan bandara. Dan tau gak, baru aja jam setengah 5 subuh, tau-tau ada security bandara bangunin. Ditanyain, mau terbang atau mau pulang? Antara kaget dan ngantuk, saya bilang penerbangan saya jam setengah 8! Ugh dia langsung pergi dan saya kembali tidur. Heran, yang lain aja gak dibangunin security lho. Apa saya disangkain gelandangan atau anak ilang? -_-" sama jeleknya ah.

Jam setengah 6, akhirnya Blue Sky buka. Saya pun langsung sholat Shubuh dan sehabis itu check in (pagi itu antrian check in-nya ruarr biasaaa) dan kembali masuk lounge lagi. Saya makan, wifi-an, dsb. Saya sangat sangat santai karena petugas check in bilang nanti boarding jam 7 lewat 10 ketika tiba-tiba jam 7 kurang 5 ada pengumuman "panggilan terakhir, segera naik pesawat melalui gate C2". Hah?! Cemana rupanya ya harusnya pengumumannya panggilan biasa dulu, eh ini langsung terakhir gitu. Belum waktunya pun. 

Sambil deg-degan gemeteran gak karuan, saya yang masih santai-santai akhirnya buru-buru cabut semua kabel dan merapikan gadget ke dalam tas secara asal-asalan. Sampe-sampe kabel chargeran terayun-ayun di dalam tas yang belum terkancing sempurna pada saat saya lari-lari menuju gate! Lounge Blue Sky itu adalah lounge yang letaknya di antara terminal 1B dan 1C sehingga otomatis gate C2 itu jauh banget! Tergopoh-gopoh dengan tak henti-hentinya berdoa supaya saya jangan ketinggalan, saya kuat-kuatin lari padahal situasinya saya masih pake terusan bekas kondangan kemarin.


Alhamdulillah, happy ending kok. Yup. Saya berhasil masuk ke dalam pesawat dan langsung saja kaki saya kebas selama satu setengah jam penerbangan Jakarta - Padang itu. Selidik punya selidik, ternyata penerbangan agak sepi dan pesawatnya terbang 15 menit lebih awal. Zzzz. Tapi gak apa-apalah, saya hari itu memang ada rapat tapi saya sudah izin akan masuk terlambat, dan untungnya pas saya nyampe kantor (jam setengah 11! not good at all) rapatnya baru mulai. Eits saya gak pernah telat masuk kantor lho kecuali ada hambatan di jalan atau ada kejadian luar biasa kayak ini. :D

***

Tau gak, setelah dipikir-pikir, kebiasaan buruk saya, atau my fatal flaw sejak lama adalah, sering ceroboh dan menggampangkan sesuatu. Teman saya bilang saya bisa santai walaupun dalam situasi terjepit. Well itu mungkin karena saya terlalu menganggap remeh segala hal! Dan kejadian ini gak cuma sekali lho. Bulan Desember ini, saya juga pernah ketinggalan pesawat dari Bandung ke Padang gara-gara salah baca jadwal. Oke. Inilah kenapa saya bilang fatal.

Selain itu, saya juga sering terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Saya gak tau apakah itu murni karena saya ingin cepat selesai dan mengerjakan hal lainnya, ataukah semata-mata karena saya malas. Yah, walaupun Bill Gates bilang:

“I choose a lazy person to do a hard job. Because a lazy person will find an easy way to do it.”
Ya tapi gak jadi pembenaran juga dan saya kan gak kerja buat Bill Gates!

Dan kesalahan fatal saya yang paling penting adalah, terlalu mudah berjanji. Itu mungkin, antara gak mau mengecewakan orang ataukah ungkapan saja supaya orang diam. Seperti, "oke, oke, janji deh, tapi jangan banyak ngomong ya." Yah.. saya kadang butuh waktu untuk diam dan celotehan orang kadang membuat saya pusing. Gak, bukan gak mau dicurhatin, tapi lihat sikon lho. hehe. Makanya saya jarang curhat karena sering kepikir, duh dia lagi mood gak sih dicurhatin? Dsb. Bercermin gitu lho.
Sumber
Tapi! Saya pikir semua bisa diatasi, atau diminimalisir lah paling enggak. Buktinya? Akibat ceroboh itu, saya jadi tertampar supaya lebih hati-hati lagi. Lebih usaha lagi lah, minimal ngasihtau orang kalau ada apa-apa supaya ada yang mengingatkan. Akibat terburu-buru, saya jadi cepat dalam bekerja (untungnya terburu-buru dan ceroboh ini jarang "bergabung" karena kalau iya maka fatal banget!) dan punya banyak waktu bersantai (believe it or not, I'm such a couch potato dan seringkali saya gak jadi pergi ke mana-mana hanya karena malas siap-siap, ckck). Akibat berjanji? Well, alhamdulillah, membahagiakan orang yang kita sayangi kan berpahala ya. Jadi, gak apa-apa berjanji, asal realistis dan disesuaikan dengan kemampuan diri.

That's why I should make these flaws to be flawsomes. Jadi sekarang resolusi saya buat 2014 gak muluk-muluk, gak kayak kemarin. Kemarin banyak sih yang tercapai, seperti wisata alam nyari orang utan, banyak pake rok ke mana-mana, baca banyak buku, dan cari pengalaman kerja sebanyak-banyaknya di sini. Cuma satu nih yang belum-belum aja: naik sepeda! Ah payahnya diri ini. So resolusi 2014 ini adalah, make up my inner Goddess (minjem istilah di buku Fifty :P).
Sumber
Thanks sudah repot-repot mampir dan baca. Semangat selalu, be awesome with your flawsome!

No comments:

Post a Comment

WOW Thank you!